2006…
Masih terbayang jelas saat kau kubawa observasi ke pesantren tempat kau akan menuntut ilmu selepas SD. Kau bersikukuh tetap duduk di atas motor di bawah terik matahari sekalipun umi dan adikmu menemaniku berbicara dengan kepala sekolah di tempat yang teduh. Air matamupun berguguran saat kuberi tahu bahwa di sinilah kau akan sekolah. Kulihat berat hatimu kelak kau akan meninggalkan kami untuk menuntut ilmu di pondok itu. Continue reading